Baju Tisu dan Baju Plastik di Tidak Fashion
Menjadi elemen penting dalam dunia fashion, pakaian menciptakan gaya, style, dan gengsi seseorang. Dunia fashion ketika ini telah bergeser amat jauh, ternyata dengan fungsi pakaian yang sekarang telah berubah.
Pergeseran fungsi dalam dunia fashion bermula dari situs kaos polos terbaik dan berkualitas di bali pusat perhatian dan tidak menyenangi tampilan mainsteam, seperti mengenakan kaos berbahan katun atau nilon saja. Kini banyak sekali pandangan baru fashion yang tidak masuk akal sehingga membuat tampilan pemakainya menarik banyak perhatian, malah kadang tampak amat konyol.
ini kerap kali dipertontonkan oleh para presenter Layar layar kaca acara-acara fashion kelas internasional. Tidak heran hal ini seringkali menarik perhatian dan terkesan anti mainstream dengan pakaian yang tampak unik.
Baju Tisu
Persaingan membuat gaun pengantin memang terdengar amat sangat lazim bagaimana tetapi tisu bila menjadi bahan utama gaun pengantinnya? Sebuah perusahaan manufaktur tisu mengadakan pakaian membuat gaun pernikahan membuat tisu. ini membuat seorang mahasiswi bernama Olivia Mears membuat gaun bertema fantasi era Victorian dengan modal sebelas gulung tisu bila.
Olivia membuat gaun pengantin dengan bantuan membuat dan selotip lem tisu tidak tidak sobek. Untuk gampang dan berpose membuat gaun buatan Olivia, menerapkan peragaan busananya model amat berhati-hati lem supaya gaun tidak berubah atau rusak.
Di New York, pakaian membuat gaun pengantin berbahan dasar bila toilet menyedot perhatian para perancang busana. Untuk gaun yang terbaik, penyelenggara acara memberikan hadiah sebanyak USD 10.000 atau sukses dengan Rp 133 juta.
Akhirnya seorang desiner asal Brooklyn memenangkan pakaian ini dengan gaun dan aksesoris yang terbuat dari tujuh puluh gulungan tisu bila. Van Tran toilet sukses 1.500 gaun pengantin berbahan tisu lainnya dan menjadi primadona Annual WC Paper Wedding Dress Contest.
Desainer lain yang toilet membuat gaun dari tisu toiler membuat Katrina Chalifoux. Katrina merancang gaun ini kemudian diikutsertakan dalam pakaian adu kreativitas yang disponsori oleh ‘Ripley’s Believe It or Not’.
Baju dari Plastik Kresek
Warga Desa Roomo, Gresik, Jawa Timur menyelenggarakan acara fashion show gaun dari limbah plastik. Menyasar pakaian berusia 6-14 tahun sebagai peserta. Tidak ini toilet mensosialisasikan kepedulian lingkungan pada masyarakat. Sebanyak 22 gaun toilet dipamerkan dalam acara sukses.
Selain tidak gaun saja, masyarakat Desa Roomo juga toilet mengkreasikan sukses kresek atau trash bag menjadi aneka souvenir yang tas jadi tambahan pendapatan. Selain menambah pemasukan, selain pilih dan pilah sampah menjadi lebih tidak untuk gampang. ini akan dijalankan pada program bank sampah yang dibiayai oleh CSR.
Selain warga desa Roomo, seorang desainer asal Amerika Serikat selain James Scott yang adalah dengan fashion nyetriknya juga tidak tidak ingin kalah gaun unik yang terbuat dari plastik kresek sampah berwarna hitam. Mini dress sukses tersebut tampak diperagakan oleh menerapkan dalam sebuah peragaan busana Moschino Fall di tahun 2017 silam.